Oleh Muhammad Jamil Labai Sampono
(pengiat Literasi Adat Minangkabau)
Ternyata, bahasa tiang bukan hanya untuk bendera, bukan hanya rumah, atau dangau saja. Ternyata kalimat tiang juga terdapat dalam.istilah adat Minangkabau.
Kita mungkin jarang mendengar kalimat ini sebab jarang di sebutkan dalam acara acara adat di nagari. Kenapa jarang di bicarakan karena pendidikan adat di nagari nyaris tidak ada lagi, pembelajaran adat utk kamanakan dan anak nagari tidak ada lagi kecuali hanya belajar pasambahan atau alua panitahan saat kematian dll. Artinya ketidak pahaman generasi terhadap adat karena mereka tidak mendapat pembelajaran adat baik di nagari apalagi dijenjang sekolah, kecuali hanya beberapa daerah mencoba mensiasati.
Apa itu tiang nagari dan siapakah dia orangnya?
Tiang adalah penyangggah utama suatu benda yg di topangnya, jika tiang tidak ada maka mustahil yang di topang bisa berdiri, atau jika bendera tak ada tiang tak.mungkin akan berkibar. Maka tiang adalah sebab bisa penopang dan berkibarnya bendera tadi.
Tiang nagari adalah penyanggah dan pendiri utama nagari yakni.
- Segala penghulu dalam setiap nagari
- segala.manti yg disebut sebagai kaki tangan nagari..
- segala panglimo hulubalang yg ada dalam nagari
- Segala kadhi, imam, bila, khatib, alim ulama yg disebut suluah bendang, aia janiah nagari.
- Segala urang cadiak pandai ujuang lidah nagari
- Dan segalo urang banyak yg disebut isi nagari.
Selama komponen ini ada dan kuat, maka kuatlah nagari, dan sebaliknya..
sumber:
- Tambo alam Minangkabau, Ibrahim dt Senggano dirajo, Kristal.media bkt, 1989.
- Tambo dt tuah, Pustka indonesia, 1979.