Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D: Sosok Akademisi Visioner dengan Rekam Jejak Internasional

BATUSANGKAR – Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas telah resmi melantik Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D. sebagai Rektor baru Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar masa jabatan 2024-2028. Pelantikan ini berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta, pada Jumat (09/08/2024).

Penunjukan ini bukan hanya membawa harapan baru bagi UIN Mahmud Yunus Batusangkar, tetapi juga mencerminkan komitmen Kementerian Agama RI dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Prof. Delmus, yang memiliki rekam jejak akademik dan manajerial yang luar biasa, diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dan memperkuat posisi UIN Mahmud Yunus Batusangkar di kancah nasional dan internasional.

Profil Akademik dan Pengalaman Internasional yang Menginspirasi

Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D. lahir di Tanjung Bonai Lintau, Kabupaten Tanah Datar pada 16 Maret 1974. Sejak muda, ia telah menunjukkan dedikasi yang kuat terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di MAPK Padang Panjang Sumatera Barat pada 1992, ia melanjutkan studinya di IAIN Jakarta dan berhasil meraih gelar Sarjana pada 1997 dengan spesialisasi Tafsir Hadis.

Kecintaannya terhadap ilmu mendorongnya untuk terus belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Prof. Delmus meraih gelar Master pertama dalam bidang Sosiologi dari Flinders University, Australia, pada 2003. Tidak berhenti di situ, ia kemudian melanjutkan studi dan meraih gelar Master kedua di Aberdeen University, UK, dalam bidang Social Anthropology of Religion pada 2007. Studi lanjutannya membawanya ke Sydney University, Australia, di mana ia meraih gelar Doktor dalam bidang Southeast Asian Studies pada 2013. Puncak dari perjalanannya di dunia akademik adalah ketika ia menyelesaikan program Post Doctoral di Boston University, USA, dalam bidang Political Science pada 2016.

Pengalaman internasional yang begitu kaya menjadikannya sosok akademisi yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memahami praktik terbaik di berbagai konteks budaya dan sosial. Keahlian Prof. Delmus dalam bidang politik Islam dan sosiologi agama membuatnya sering menjadi rujukan dalam berbagai diskusi akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kepemimpinan dan Pengalaman Manajerial

Karier Prof. Delmus di dunia akademik bukan hanya sekadar di ruang kelas atau penelitian. Ia telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang visioner dan inovatif. Sebelum ditunjuk sebagai Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, beliau menjabat sebagai Rektor IAIN Manado untuk periode 2019-2023. Di sana, ia dikenal sebagai figur yang membawa perubahan positif, mendorong peningkatan mutu akademik dan membangun fondasi AIPT Unggul, serta memperkuat sinergi antara kampus dengan masyarakat luas.

Selain itu, Prof. Delmus juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Utara untuk periode 2022-2027, serta Wakil Ketua MUI Sulawesi Utara pada 2020-2025. Di lingkup intelektual, ia juga berperan sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI Sulawesi Utara (2020-2025) dan Anggota Pembina Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sulawesi Utara (2020-2025).

Pengalaman manajerialnya yang luas ini tidak hanya menegaskan kapabilitasnya dalam memimpin, tetapi juga memperlihatkan komitmennya dalam memperjuangkan pendidikan Islam yang inklusif dan berdaya saing.

Kontribusi Ilmiah yang diakui Dunia.

Sebagai seorang akademisi, Prof. Delmus telah memberikan kontribusi besar melalui berbagai karya ilmiah yang diakui secara internasional. Beberapa karyanya yang terkemuka antara lain adalah artikel berjudul “Politics and Islamic Laws in Indonesia (Case Study of Muslim Prayer Procedures During the Covid-19 Pandemic)” yang dipublikasikan di jurnal Mazahib UINSI pada 2022 dan terindeks SCOPUS. Karya lainnya, “Islamic Political Supports And Voting Behaviors In Majority And Minority Muslim Provinces in Indonesia,” diterbitkan di IJIMS UIN Salatiga pada 2022, juga terindeks SCOPUS.

Selain itu, Prof. Delmus telah meneliti berbagai isu penting lainnya, termasuk peran organisasi keagamaan dalam pendidikan Islam, hubungan antara politik dan agama dalam pemilu, serta respon agama terhadap kebijakan negara selama pandemi Covid-19. Karya-karyanya tidak hanya memperkaya literatur akademik tetapi juga memberikan panduan praktis bagi pembuat kebijakan dan organisasi keagamaan dalam menghadapi tantangan kontemporer.

Aktivitas sebagai Narasumber dan Peneliti

Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D. juga aktif sebagai narasumber di berbagai forum nasional. Diantaranya pada 2023, ia menjadi pembicara dalam acara Bawaslu RI mengenai “Transparansi dan Akuntabilitas Proses Pembentukan Calon Anggota Bawaslu Provinsi” di Jakarta. Ia juga terlibat dalam evaluasi program Bawaslu di Makassar pada tahun yang sama, serta memberikan wawasan tentang ekonomi Islam dalam acara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Manado pada 2022.

Sebagai peneliti, beliau terlibat dalam berbagai proyek penelitian yang relevan dengan isu-isu sosial dan politik di Indonesia. Misalnya, pada 2022, ia melakukan studi tentang kebijakan negara dan respon agama terhadap pengelolaan kegiatan keagamaan selama pandemi. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana agama dapat berperan dalam situasi krisis. Ia juga terlibat dalam survei nasional tentang risiko terorisme di Sulawesi Utara, serta penelitian terkait sentimen keagamaan dalam pemilu regional di Sumatera Barat dan Sulawesi Utara.

Harapan dan Visi Masa Depan UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Dengan segala pencapaian akademik dan pengalamannya yang luas, diharapkan Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D. akan membawa UIN Mahmud Yunus Batusangkar ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam masa jabatannya, ia berkomitmen untuk memperkuat fondasi akademik universitas, meningkatkan kualitas penelitian, serta memperluas jaringan kerjasama internasional.

“Pendidikan Islam harus mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang menjadi dasarnya. UIN Mahmud Yunus Batusangkar akan terus berinovasi dan beradaptasi, menjadi pusat pendidikan yang tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan tetapi juga karakter yang kuat bagi para mahasiswa,” ujarnya dalam pidato apel perdana di UIN Mahmud Yunus Batusangkar.

Dengan kepemimpinan dan pengalamannya, UIN Mahmud Yunus Batusangkar dengan tagline ”kampus sains islam, refleksi surau minangkabau” diharapkan dapat menjadi mercusuar pendidikan Islam di Indonesia, yang mampu mencetak generasi penerus yang unggul, berintegritas, dan siap berkontribusi untuk masyarakat global.