Semangat Islam – Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada organ pendengarannya sehingga mengakibatkan ketidakmampuan mendengar, mulai dari tingkatan yang ringan sampai yang berat sekali yang diklasifikasikan kedalam tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).Menurut somad dan hernawati ( 1995), penyebab ketunarunguan dapat terjadi sebelum lahir (prenta), ketika lahir ( natal) dan sudah lahir (pos natal). Secara rinci penyebab ketunarunguan, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor internal
1. Keturunan dari salah satu diantara kedua orangtuanya yang mengalami ketunarunguan. Banyak kondisi genetik yang berbeda sehingga dapat menyebabkan ketunarunguan. Transmisi yang disebabkan oleh gen yang dominan represif dan berhubungan dengan jenis kelamin. Meskipun sudah menjadi pendapat umum bahwa keturunan merupakan penyebab dari ketunarunguan, namun belum ada kepastian berapa persen ketunarunguan yang disebabkan oleh faktor keturunan.
2. Ibu yang sedang mengandung menderita penyakit campak jerman (Rubella), penyakit ini pada masakandungan tiga bulan pertama akan berpengaruh buruk pada janin. Penelitian melaporkan 199 anak-anak yang ibunya terkena virus rubella selagi mengandung selama masa tahun 1964 sampai 1965, 50% dari anak-anak tersebut mengalami kelainan pendengaran. Rubella dari pihak ibu merupakan penyebab yang paling umum yang dikenal sebagai penyebab ketunarunguan.
3. Ibu yang sedang mengandung menderita keracunan darah Toxaminia, hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada plasenta yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan kanin. Jika hal tersebut menyerang syaraf atau alat-alat pendengaran maka anak tersebut akan lahir dalam keadaan tunarungu.
b. Faktor eksternal
1. Anak mengalami infeksi pada saat dilahirkan atau kelahiran. Misalnya, anak terserang harpes imlex, jika infeksi ini menyerang aat kelamin ibu dapat menular pada saat anka dilahirkan. Demikian pula pada penyakit kelamin yang lain, dapat ditularkan melalui terusan jika virusnya masih dalam keadaan aktif. Penyakit-penyakit yang ditularkan kepada anak yang dilahirkanya dapat menimbulkan infeksi yang dapat menyebabka kerusakan pada alat-alat atau syaraf pendengaran.
2. Miningitis atau radang selaput otak, dari hasil penelitian para ahli ketunarunguan yang disebabkan karena miningitis yang dilakukan oleh vermon ( 1968) sebanyak 8,1%, Ries ( 1973) melaporkan 4,9%, sedangkan Trybus (1985) memberikan keterangan sebanyak 7,335.
3. Otitis media ( radang pada bagian telinga tengah) adalah radang pada bagian telinga tengah, sehingga menimbulkan nanah, dan nanah tersebut mengapil dan bisa menimbulkan kehilangan pendengaran yang tergolong ringan sampai sedang . otitis media adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada kanak-kanak sebelum mencapai usia enam tahun.
4. Penyakit lain atau kecelakaan yang dapat mengakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran bagian tengah dan dalam.
Penulis: Redaksi SPR