Ditandai Dengan MoU, Program Pengawasan Partisipatif Bawaslu Dimulai dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Batusangkar – kampus dinilai sebagai sebuah potensi besar dalam peningkatan kualitas pengawasan dalam proses pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang sangat besar akan mampu menjadi sebuah kekuatan dalam mengawal Pemilu dan Pilkada agar berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat. Deklarasikan “Kampus Pengawasan Partisipatif” ditandai dengan Memorandum Of Understanding (MoU) Dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakawah (FUAD) Kamis. 12/09/24.

Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Prof. Delmus Puneri Salim, Ph.D menyambut baik program Bawaslu Sumbar untuk menjadikan UIN Mahmud Yunus Batusangkar dimulainya program pengawasan partisipatif ini

“Kami menyampaikan apresiasi karena Bawaslu Sumbar melibatkan kampus dan para mahasiswa kami dalam program pengawasan partisipatif ini. Seluruh sivitas akademika UIN Mahmud Yunus Batusangkar siap untuk berkolaborasi untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan dengan baik dan berkualitas,” tegas Prof. Bidang Politik Islam ini.

Lebih lanjut mantan Rektor IAIN Manado ini, berharap Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dapat melibatkan UIN Mahmud Yunus Batusangkar sebagai mitra dalam banyak program lainnya. UIN Mahmud Yunus Batusangkar memiliki program studi Pemikiran Politik Islam.

“Kami berharap Bawaslu menerima mahasiswa magang kami dan melibatkan mereka langsung dalam setiap proses pelaksanaan tugas pengawasan agar mereka mengetahui bagaimana Bawaslu sebagai lembaga pengawasan menjalankan tugasnya,”tutup Rektor.

Sementara itu, ketua Bawsalu Sumbar Alni menegaskan, Bawaslu tidak bisa berjalan sendiri dalam menjalankan tugas yang diemban tanpa ada partisipasi aktif dari seluruh unsur, terutama dengan lembaga-lembaga yang berkepentingan untuk mensukseskan pelaksanaan pemilihan.

“Bawaslu butuh seluruh unsur untuk membersamai pelaksanaan tugas pengawasan ini, tidak bisa jalan sendiri, Kolaborasi sangat dibutuhkan sehingga kami mengharapkan masyarakat melakukan pengawasan partisipatif untuk mengawal jalannya pemilihan tahapan demi tahapan,” ujarnya.

Alni menuturkan, dalam rangka membangun kolaborasi tersebut, pihaknya memandang komunitas kampus merupakan sebuah potensi karena merupakan kancah kaum muda intelektual yang memiliki pikiran kritis.

Bawaslu mencoba membangun kolaborasi melalui program pengembangan pusat Pendidikan dan pelatihan untuk pengawasan partisipatif dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat termasuk UIN Mahmud Yunus Batusangkar.”ujarnya.

“Jika konsep pengawasan partisipatif ini dapat berjalan terutama adik-adik mahasiswa berperan aktif dalam pengawasan pemilihan kami yakin ke depan kualitas Pemilu di Indonesia akan semakin baik,” tutupnya.