Semangat Islam – Selain Indonesia ternyata ada beberapa negara yang memiliki tradisi mudik meskipun dalam momen dan tujuan yang berbeda.
Berikut Semangat Islam merangkum Negara-negara yang melakukan tradisi mudik lebaran:
1. China
Cina merupakan neggara yang memiliki populasi jumlah penduduk terbanyak di dunia. Saat ini jumlah penduduk china ditaksir mencapai lebih kuran satu miliar jiwa.
Sementara penduduk cina yang memeluk agama islam sekitar 18 juta jiwa, yang kebanyakan berdomisili di xiangjiang dan Yunnan.
Kedua kota ini selalu merayakan lebaran dengan meriah. Tradisi mudik di cina tidak hanya terjadi pada saat lebaran saja.
Arus mudik yang paling pada terjadi pada saat perayaan tahun baru Tiongkok yang dikenal dengan” Imlek”.
2. India
India merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk tersebesar di dunia setelah cina. Negara ini memiliki perayaan lebaran yang meriah.
Meskipun jumlah penduduk muslimnya tergolong minoritas. Salah satu kemeriahan lebaran di india terasa pada saat mudik.
Akan tetapi arus mudik lebaran lebih kecil jika dibandingkan dengan perayaan Dilwali (Festival of lights).
Masyarakat hindu India akan berbondong –bondong mudik kekampung halaman mereka masing-masing untuk merayakan perayaan dilwali
3. Turki
Idul Fitri di Turki dikenal dengan dengan istilah Bayram. Saat berjumpa sesama muslim selama lebaran mereka akan saling mengucapkan salam “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “ Mutlu Bayramlar”, Bayraminiz Mubarek olsun”, Ketiganya memiliki arti yang hamper sama yakni selamat hari raya idul Fitri.
4. Malaysia
Negara tetangga yang masih serumpun ini juga memiliki tradisi mudik menjelang perayaaan hari raya idul fitri.
Hampir sama dengan Indonesia mayoritas penduduk Malasysia beragama islam, sehingga kemeriahan saat mudik lebaran sangat terasa.
Mereka yang mudik adalah warga yang merantau kekota untuk bekerja. Bedanya malasysia tidak mengenal mudik, melainkan Balik kampong.
5. Arab Saudi
Tradisi mudik juga diakukan oleh masyarakat muslim di Arab Saudi menjelang hari raya idul fitri. Negara yang dikenal dengan kota suci ini memilliki mayoritas penduduk beragama islam.
Tak heran setiap kali lebaran, perayaannya selalu meriah. Biasanya masing-masing daerah mengelar festival yang menampilkan pagelaran festival yang menampilkan pagelaran teater, pertunjukan music dan pagelaran lainnya.
Keluarga yang merantau akan pulang. Sedangkan anggota keluarga yang tinggal dirumah akan mendekorasi rumahnya seindah mungkin dan menyiapkan aneka hidangan dengan masakan lebaran.
Begitu juga dengan orang-orang Marokko, Tunisia dan Aljazair yang bekerja di negara lain di Eropa , Amerika dan negara-negara timur tengah sendiri, mereka juga akan pulang kampung atau mudik pada hari-hari baik, khususnya menjelang Idul fitri.
Mereka pulang dengan berbagai moda transportasi seperti pesawat, kapal, bus dan kereta api dan juga mobil serta sepeda motor kadang-kadan jalan macet dan penuh sesat.