Berita  

UIN SMH Banten Gelar FGD dan Pelatihan Penguatan Kapasitas Masyarakat Sekitar Wilayah Konservasi Bada Jawa

Pandeglang-semangatislam.id. Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat lokal melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan penguatan kapasitas masyarakat di sekitar wilayah konservasi Bada Jawa. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, 21 dan 22 Oktober 2024 ini mengusung tujuan untuk mendorong masyarakat di wilayah tersebut menuju desa mandiri dengan cara mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN SMH Banten, dengan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pembangunan Pedesaan LPPM UIN SMH Banten yang bertindak sebagai pembuka acara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan berfokus pada penguatan kapasitas masyarakat melalui sesi diskusi dan pelatihan. Para peserta yang hadir merupakan masyarakat dari Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, yang berada di sekitar wilayah konservasi Bada Jawa.

Pengembangan UMKM untuk Menuju Desa Mandiri

Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan UMKM di wilayah mereka. Pengembangan UMKM diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi lokal yang mampu menciptakan kemandirian ekonomi, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bantuan eksternal.

Masyarakat di sekitar wilayah konservasi Bada Jawa sebagian besar menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perikanan, dengan beberapa di antaranya telah mulai merintis usaha kecil dan mikro. Namun, banyak dari pelaku UMKM tersebut masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, keterampilan manajerial, serta akses pasar yang masih terbatas. Dalam konteks inilah, pelatihan ini dirancang untuk membantu masyarakat mengatasi berbagai tantangan tersebut dan membangun fondasi yang kuat bagi pengembangan usaha mereka.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang, yakni Ibu Ine Herlina. Dalam paparannya, Ibu Ine menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam mengembangkan UMKM. “Pengembangan UMKM bukan hanya soal modal, tetapi juga soal kreativitas produk dan kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. UMKM di wilayah pedesaan memiliki potensi besar jika mampu mengoptimalkan sumber daya lokal yang ada,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Kabupaten Pandeglang siap memberikan dukungan melalui berbagai program dan bantuan yang telah disiapkan, baik dalam bentuk pelatihan lebih lanjut, bantuan permodalan, maupun akses terhadap pasar yang lebih luas. “Pemerintah Kabupaten akan selalu mendampingi, terutama dalam memberikan akses pada program-program bantuan yang dapat meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil,” ujar Ibu Ine.

Peran Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat

Selain menghadirkan narasumber dari pihak pemerintah kabupaten, kegiatan ini juga melibatkan Bapak Nia Komarudin, Sekretaris Desa (Sekdes) Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Dalam sesi diskusi, Bapak Nia menjelaskan pentingnya peran pemerintah desa dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. Menurutnya, keberhasilan suatu desa dalam mencapai kemandirian ekonomi tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat itu sendiri.

“Pemerintah desa berperan penting sebagai fasilitator dan motivator bagi masyarakat. Kami di Desa Ujung Jaya terus mendorong masyarakat untuk berinovasi dan memanfaatkan potensi lokal yang ada, baik itu di sektor pertanian, perikanan, maupun UMKM. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti LPPM UIN SMH Banten, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera,” jelas Bapak Nia.

Beliau juga menekankan pentingnya kesadaran akan potensi besar yang dimiliki desa dalam hal sumber daya alam, khususnya di sekitar wilayah konservasi Bada Jawa. “Wilayah konservasi ini merupakan aset yang sangat berharga bagi kita semua. Dengan pengelolaan yang baik, kita dapat mengembangkan usaha berbasis lingkungan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam,” tambahnya.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pengembangan Desa   

Kegiatan FGD dan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk nyata kolaborasi lintas sektor antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pembangunan Pedesaan LPPM UIN SMH Banten yang membuka acara ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh UIN SMH Banten.

“Sebagai perguruan tinggi, UIN SMH Banten memiliki tanggung jawab sosial untuk turut serta dalam membangun masyarakat, terutama masyarakat yang berada di sekitar wilayah-wilayah konservasi dan pedesaan. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kapasitas masyarakat lokal,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Beliau juga menekankan pentingnya keberlanjutan dari program-program seperti ini. Menurutnya, pengembangan kapasitas masyarakat tidak bisa hanya dilakukan dalam satu-dua kegiatan, melainkan memerlukan proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, LPPM UIN SMH Banten berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat melalui program-program pengabdian yang berkelanjutan.

Antusiasme dan Harapan Masyarakat

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat yang hadir. Salah satu peserta, Bapak Ahmad, seorang pelaku UMKM lokal, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Banyak hal baru yang kami pelajari, terutama tentang cara mengelola usaha dengan lebih baik dan cara memanfaatkan teknologi untuk pemasaran,” kata Bapak Ahmad.

Ia juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, karena menurutnya, pendampingan dan pelatihan sangat penting bagi pengembangan UMKM di desa. “Kami ingin desa kami bisa mandiri dan lebih maju. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis bisa mencapainya,” tambahnya. (Agus Sukirno & Yogi Damai Syaputra)